Antropologi unsur-unsur kepribadian dan macam-macam kepribadian Bersama Ibu Serepina Tiur Maida, S,Sos., M.Pd., M.I.Kom.
Unsur-unsur kepribadian dan Macam-macam kepribadian
Unsur (dasar) munculnya kepribadian seseorang. berasal dari Lingkungan yang ada disekitar, yaitu:
1) Pengetahuan
2) Perasaan
3) Emosi
4) Keinginan
Materi (menurut KBBI) adalah bahan (bagian); segala sesuatu yang tampak: sesuatu yang menjadi bahan (untuk diujikan, dipikirkan, dibicarakan, dikarangkan, dan sebagainya
Dalam disiplin ilmu Antropologi, maka yang dimaksud dengan “materi” dari unsur kepribadian, adalah sesuatu yang nampak (terlihat) dari diri seseorang yang menjadi tanda bagi kepribadiannya.
Seorang ahli Etnopsikologi (seorang yang ahli dibidang memahami kepribadian suatu bangsa atau suku atau individu ditengah pergeseran budaya yang berpegang pada psikologi) bernama A.F.C Wallace, menyusun konsep secara sistimatis kerangka materi dari kepribadian seseorang.
1. Beragam kebutuhan Biologis dan psikologis dari individu
a. Biologis :
i. Bersifat positip
ii. Bersifat negatif
b. Psikologis
i. Bersifat positip
ii. Bersifat negatif
2. Beragam hal yang bersangkutan dengan kesadaran individu akan indetitas diri sendiri dengan melihat lingkungannya.
a. Indentitas individu secara fisik
b. Indentitas individu bersifat psikologis
c. Kesadaran akan kondisi lingkungan sosialnya
d. Kesadaran akan alam, flora, fauna yang ada disekelilingnya.
e. Kesadaran akan berbagai benda, zat, kekuatan dan gejala alam disekelilingnya.
3. Berbagai macam cara (teknik dan metode) untuk memenuhi, memperkuat, berhubungan, mendapatkan atau mempergunakan beragam kebutuhan dari kebutuhan biologis, psikologis dan indetitas diri.
a. Untuk memenuhi kebutuhan biologis dan psikologis, yang bersifat positif.
b. Untuk menghindari atau menolak kebutuhan biologis dan psikologis yang bersifat negatif.
c. Untuk memperkuat indentitas diri
d. Untuk berhubungan dengan lingkungan individu
e. Untuk mempergunakan bermacam flora dan fauna dilingkungannya guna keperluan individunya
f. Untuk mengusai benda, zat dan kekuatan yang ada dilingkungannya guna keperluan individu.
II. Macam-macam kepribadian
1. Macam-macam Kepribadian Individu
Setiap individu memiliki kepribadian yang unik, ini disebabkan oleh materi yang ada didalam unsur terbentuknya kepribadian seseorang.
Melalui disiplin ilmu Psikologi, kita bisa membedakan
a. Kebiasaan yang berpola dari individu (habit)
b. Kepribadian individu (individual personality)
Melalui disiplin ilmu Antropologi, kita bisa membedakan
a. Kebiasaan yang ada timbul dalam lingkungan adat istiadat (customs) dan sistem sosial (social system)
b. Kepribadian secara umum (Modal Personality)
2. Kepribadian Umum
Pada masa awal perkembangan disiplin ilmu Antropologi, para pengarang Etnografi ( karya ilmiah yang menggambarakan suatu kebudayaan diwilayah/bangsa tertentu) sering kali menceritakan kepribadian individu dari wilayah (bangsa) tersebut hanya berdasarkan pengalaman yang mereka hadapi saat mereka tinggal dan hidup diwilayah tersebut, sehingga seringkali timbul banyak narasi Etnografi yang berbeda diantara para penulisnya, sekalipun wilayah yang dijadikan obyek adalah sama.
Pada tahun 1938, seorang ahli Antropologi bernama R Linton, yang didukung oleh A.kardiner (seorang ahli Psikologi) mengembangkan proyek bernama Proyek Linton, (yang diterbitkan dalam buku The Individual and His Society) yaitu metode pengukuran yang eksak (hal yang konkret dan telah diuji) mengenai konsep psikologi yang menyangkut kepribadian secara umum.
Metode yang diuji dalam Proyek Linton, menghasilkan temuan tentang “Basic personality structure” konsep kepribadian dasar yang dimiliki oleh setiap individu yang ada didalam sebuah wilayah.
Basic Personality Structure ini juga kita sebut sebagai kepribadian Umum
3. Kepribadian Barat dan Kepribadian Timur
Para pengarang sastra dan sarjana-sarjana eropa (barat) saat mulai mempelajari budaya-budaya diwilayah Asia (yang secara wilayah memang berada di timur eropa) sering menyebut wilayah ini sebagai Kebudayaan Timur, dan hal ini terus berlanjut sehingga timbul konsep penamaan adanya “kepribadian timur”. Sedangan eropa barat disebut sebagai kepribadian barat.
Dan pada masa kemudian, konsep penamaan ini juga diterima dan dipakai oleh para pengarang dan sastrawan dari Asia, namun pandangan terhadap konsep tersebut bersikap kabur ( pengatar Ilmu Antropologi, Prof.Dr.Koentjaraningrat, hal 98), karena dipakai tanpa melakukan pengujian (seperti yang dilakukan dalam proyek Lipton) karena sastarawan dan pengarang wilayah Timur menggap kepribadian timur lebih bersifat religius, ramah tamah, mistik dan prelogis dibanding kepribadian barat, padahal perkembangan kemajuan di barat dan gagasan-gagasannya terhadap ilmu pengetahuan berkembang didasari oleh usaha rohaniah yang paling berhasil dalam sejarah umat manusia.
Namun demikian (sekalipun tidak mutlak) ada hal yang membedakan keprinadian barat dan kepribadian timur, yaitu “Kolektisme” (gotong royong) dan “indivudualisme”.
Hal ini diungkapkan oleh L.K.Hsu (1971) , sarjana amerika, keturunan cina-francis (seorang ahli dalam Antropologi, Psikologi,ilmu Filsafat dan kesusasteraan yang menggunakan metode konsepsi delapan (8) lingkaran konsentrikal (berpusat) mengatakan bahwa “alam jiwa manusia sebagai mahkluk sosial budaya selalu terkandung konsentrikal disekitar diri pribadinya.
Komentar