Antropologi Aneka Ragam Manusia serta Organ Manusia Bersama Ibu Serepina Tiur Maida, S,Sos., M.Pd., M.I.Kom.
ANEKA RAGAM MANUSIA
Metode-Metode Untuk mengklasifikasikan Aneka Ras Manusia Untuk mengklasifikasikan aneka warna ras manusia di dunia, para sarjana terutama memperhatikan ciri lahir (ciri morfologi) yang terdapat pada tubuh individu.
Ciri-ciri morfologi itu yang dalam praktik merupakan ciri-ciri fenotipe, terdiri dari dua golongan, yaitu:
1) ciri-ciri kualitatif (warna kulit, bentuk rambut, dsb.),
2) ciri-ciri kuantitatif (seperti berat badan, ukuran badan, index cepbalicus dsb).
Untuk mengukur ciri kuantitatif tadi secara teliti, dalam ilmu antropologi fisik telah berkembang metode-metode pengukuran yang selalu dipertajam dan yang disebut metode-metode antropometri. Selain ciri morfologi, ada juga metode yang mengklasifikasikan aneka ras dengan filogenik. Metode ini tidak hanya menggambarkan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan antar ras, tetapi juga menggambarkan hubungan asal-usul antar ras serta percabangannya. Untuk membangun suatu klasfikasi berdasarkan filogenik, diperlukan pengetahuan mengenai ciri-ciri genotipe. Ciri-ciri genotipe dapat diketahui pada gen yang tidak mudah diubah oleh pengaruh proses-proses mutasi, seleksi, dan sebagainya. Seperti gen untuk golongan darah, gen untuk tipedarah, dan lainnya.
Klasifikasi Aneka Ras Manusia
Semua klasifikasi yang berasal dari para sarjana terkenal masih berdasarkan metode-metode morfologikal yang lama karena metode klasifikasi baru yang berdasarkan frekuensi gen masih dalam taraf pengembangan dan belum dilakukan secara luas.
Para sarjana tersebut mempergunakan salah satu ciri tertentu sebagai dasar klasifikasinya, seperti klasifikasi Carolus Linnaeus (1725) yang mempergunakan warna kulit sebagai ciri terpenting dalam sistemnya, klasifikasi J.F.blumenbach (1755) yang mengkombinasikan ciri-ciri morfologi dengan geografi dalam sistemnya, klasifikasi J. Deniker (1889) yang memakai warna dan bentuk rambut sebagai ciri terpenting dalam sistemnya. Selain itu, metode-metode yang mempergunakan unsur-unsur filogenik baru tampak sekitar 30 tahun yang lalu, dan yang paling terkenal adalah metode E. Von Eickstedt dan metode E.A. Hooton.
Berikut ini suatu klasifikasi yang berasal dari A.L. Kroeber, yang tampak secara jelas, dengan secara garis besar penggolongan ras-ras yang terpenting di dunia dan hubungannya satu sama lain sebagai berikut:
1. Australoid
Dari segi fenotipe ciri khas utama "ras Australoid" ialah rambut keriting hitam dan kulit hitam. Namun di Australia, ada anggota "ras Australoid" yang berambut pirang dan tidak keriting tapi lurus. Selain itu beberapa orang Asli di Malaysia kulitnya juga tidak selalu hitam bahkan menjurus putih. Pakar genetika asal Itali Luigi Luca Cavalli-Sforza telah membuktikan bahwa membagi manusia dalam "ras" adalah suatu usaha yang sia-sia. Dengan demikian, dari segi biologi, istilah seperti "ras Australoid" dan pada umumnya, "ras manusia", tidak dianggap lagi.Fenotipe seseorang ditentukan oleh hanya sejumlah kecil gen. Secara biologis, hanya ada satu ras manusia, yaitu Homo sapiens.
2. Mongoloid
Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur);
Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Kepulauan Indonesia, Malaysia, Filifina dan penduduk asli Taiwan);
American Mongoloid ( penduduk asli Benua Amerika Utara dan Selatan, orang Eskimo di Amerika Utara sampai penduduk Terra del Fuego di Amerika Selatan).
3. Caucasoid
Nordic (Eropa Utara sekitar Laut Baltik)
Alpine ( Eropa Tengah dan Timur)
Mediterranean ( Penduduk sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, dan Iran)
Indic (Pakistan, India, Bangladesh dan SriLanka)
4. Negroid
African Negroid (Benua Afrika);
Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Melayu dan Filipina);
Melanesian (Papua/Melanesia);
5. Ras-Ras Khusus
Bushman ( di daerah gurun Kalahari di Afrika Selatan);
Veddoid ( di pedalaman SriLanka dan Sulawesi Selatan);
Polynesian ( di Kepulauan Mikronesia dan Polinesia);
Ainu (di Pulau Karafuto dan Hokkaido di Jepang Utara).
ORGANISME MANUSIA
Perbedaan Organ Manusia dan Organ Binatang
Manusia adalah mahluk yang hidup dalam kelompok dan mempunyai organisme yang secara biologis sangat kalah kemampuan fisiknya dengan jenis-jenis binatang berkelompok yang lain. Walaupun demikian otak manusia telah berevolusi, otak manusia telah dikembangkan oleh bahasa tetapi juga mengembangkan bahasa. Bahasa menyebabkan manusia tidak hanya dapat belajar secara kongkret suatu peristiwa yang bersangkutan dengan keadaan-keadaan tadi, tetapi juga secara abstrak tanpa menyelami sendiri peristiwa tersebut.
Dengan demikian bahasa manusia itu mengabstraksikan dan menyimpan tiap pengetahuan baru ke dalam lambang vocal atau kata-kata baru, yang makin lama makin menjadi banyak jumlahnya. Dengan bahasa pula, pengetahuan manusia selama berpuluh-puluh ribu generasi sejak zaman mahluk induk Australopitcheus berkeliaran di daerah-daerah sabana di Afrika selatan hingga sekarang itu. Kemampuan organismenya memang terbatas jika di bandingkan dengan mahluk lain. Kemampuan dari pada semua panca inderanya menyebabkan bahwa ia tidak dapat lari, loncat, memanjat pohon, menyelam dalam air ataupun terbang, tapi walaupun demikian kapasitas otaknya yang unggul yang berupa akal, menyebabkanya dapat mengembangkan system pengetahuan yang menjadi dasar dari kemampuannya untuk membuat macam-macam alat hidup seperti senjata, alat-alat produksi, alat-alat berlindung, alat-alat transport dan sebagainya serta sumber-sumber energy lain. Peralatan hidup dan system tekhnologi manusia inilah yang menjadi penyambung dari keterbatasan kemampuano rganismenya.
Dengan adanya pengaturan antara individu-individu dalam kelompok dan dengan adanya peralatan hidup, maka cara mahluk manusia mencari dan memproduksi pangannya dilakukan juga dengan system-sistem tertentu di mana terdapat pembagian kerja antara berbagai tahap atau tekhnik memproduksi pangan dan peralatan hidupnya. Dengan demikian manusia sejak dahulu kala telah menciptakan atau memiliki system dalam hal mata pencaharian hidupnya, yaitu system ekonomi. Kemampuan otak manusia untuk membentuk gagasan dari konsep-konsep dalam akalnya menyebabakan bahwa manusia dapat membayangkan dirinya sendiri sebagai suatu identitas tersendiri, lepas dari lingkungan dan alam sekelilingnya. Kemampuan ini merupakan dasar dari kesadaran identitas diri dan kesadaran kepribadian diri sendiri. Sudah tentu banyak binatang yang mempunyai identitas diri, namun kesadaran itu tidak setajam yang dimiliki manusia, karena manusia juga mempunyai kemampuan untuk membayangkan dengan akalnya peristiwa-peristiwa yang mungkin dapat terjadi terhadapnya, baik yang bahagia dan menyenangkan, maupun yang sengsara dan menakutkan, rasa takut terbesar adalah rasa takut terhadap peristiwa yang ia sadari pasti akan terjadi padanya, ialah tibanya maut. Kesadaran akan tibanya maut inilah yang merupakan salah satu sebab timbulnya suatu unsur penting dalam kehidupan manusia, yaitu religi.
Akhirnya, kehidupan organism manusia juga berbeda dengan kehidupan organism binatang dengan adanya pula penyambung hasrat alamiah intik keindahan. Sejumlah organism jenis-jenis binatang lain memang juga mencetuskan berbagai reaksi terhadap warna, bentuk dan irama bunyi yang indah, tetapi akal makhluk manusia yang mengadakan suatu reaksi yang sadar dan kreatif sehingga menjadi suatu unnsur khas dalam hidupnya, yaitu kesenian.
Komentar